Budidaya Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Teknologi Apartemen Sistem Resirkulasi Desa Cot Lamkuweueh, Kota Banda Aceh
Main Article Content
Abstract
It is one of the important and potential economic products of Aceh province. Wild crabs have great potential and prospects for aquaculture development. This can be seen from the large number of ponds in Banda Aceh city. Currently, the mangrove crab farming model using a floating cage system is the most popular in Aceh. The problem is that natural conditions cannot be controlled, so water quality changes drastically, making it difficult for farming to achieve success above 80%. Syiah Kuala University Aquaculture Research Program Community Services Group has developed a mangrove crab farming unit with a vertical apartment system equipped with a water circulation system or RAS. The apartment system is designed with 4 floors, each floor has 10 crab boxes. The time it takes for crabs to molt during spawning is 15-20 days with a survival rate of 80-90%. Hopefully this technology transfer to partners will become an educational model for mangrove crab farmers in Cot Lamkuweueh village, Banda Aceh city.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
References
Fpp.umko.ac.id. (2022). Teknologi budi daya kepiting bakau dengan vertical crab house makin berkembang di Indonesia. https://fpp.umko.ac.id/2022/11/10/teknologi-budi-daya-kepiting-bakau-dengan-vertical-crab-house-makin-berkembang-di-indonesia/. 2 Januari 2023 (14:30)
Aprilia, F. Irwanto, R. dan Kurniawan, K., (2022). Keanekaragaman dan Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla spp.) pada Kawasan Ekosistem Mangrove Pesisir Timur, Kabupaten Bangka Tengah. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 7(2), pp.121-132. DOI: https://doi.org/10.24002/biota.v7i2.5447
Sari, W. Tatiana, T. dan Sarong, M.A. (2022). Identifikasi Kematangan Gonad Induk Betina Kepiting Bakau Di Kawasan Mangrove Kampung Deah Raya Kota Banda Aceh. In Prosiding Seminar Nasional Biotik 9(2). Desember 19. Program Studi pendidikan Biologi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh: 168-179.
Saputra, R. Nugraha, A.H. dan Susiana, S. (2020). Kelimpahan dan Karakteristik Kepiting Bakau pada Ekosistem Mangrove di Desa Busung Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Akuatiklestari, 4(1), pp.1-11. DOI: https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i1.2467
Hafinuddin, H. dan Hasanah, U., (2020). Penerapan Perangkap Lipat (Traps) untuk Penangkapan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Jurnal Marine Kreatif, 1(1), pp.30-36. DOI: https://doi.org/10.35308/.v1i1.2246
Hanif, A. dan Herlina, S. (2021). Persentase Pemberian Pakan Ikan Rucah Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla spp). Jurnal Ilmu Hewani Tropika (Journal Of Tropical Animal Science), 10(1), pp.1-5.
Hastuti, Y.P. Nadeak, H. Affandi, R. dan Faturrohman, K. (2016). Penentuan pH optimum untuk pertumbuhan kepiting bakau Scylla serrata dalam wadah terkontrol. Jurnal Akuakultur Indonesia, 15(2), pp.171-179. DOI: https://doi.org/10.19027/jai.15.2.171-179
Haikal, M. Rahmadina, N. dan Berliani, S. (2022). Model Budidaya Kepiting Soka Skala Rumah Tangga Sistem Apartemen Sebagai Sarana Edukasi Masyarakat Pulau Bangka. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dan Inovasi, 2(1), pp.8-14.
Purnawarman, P. Brata, B. dan Zamdial, Z. (2021). Analisis Kesesuaian Faktor Ekologis Tambak Pada Budidaya Kepiting Bakau (Scylla Sp) Di Kota Bengkulu–Bengkulu. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 10(2), pp.416-425. DOI: https://doi.org/10.31186/naturalis.10.2.20404
Nurjanah, P. (2018). Analisis Pengaruh Curah Hujan Terhadap Kualitas Air Parameter Mikrobiologi dan Status Mutu Air di Sungai Code, Yogyakarta.
Setiyowati, D. Mustofa, A. Riza, A.N. Hasyim, M. dan Naseer, J.A. (2022). Monitoring Kualitas Air Tambak Budi Daya Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Pada Kelompok Mitra Di Desa Panggung Jepara. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 8(2), pp.342-352. DOI: http://dx.doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v8i2.15853
Pasi, R.Y. Koniyo, Y. dan Lamadi, A. (2022). Pemberian Pakan Yang Berbeda Pada Budidaya Kepiting Bakau (Scylla Sp.) Dengan Sistem Crab Ball Di Tambak. Jurnal Vokasi Sains Dan Teknologi, 2(1), pp.7-12. DOI: https://doi.org/10.56190/jvst.v2i1.13
Andayani, A. Sugama, K. Rusdi, I. Luhur, E.S. Sulaeman, S. Rasidi, R. dan Koesharyani, I. (2022). Kajian Pengembangan Budidaya Kepiting Bakau (Scylla Spp) Di Indonesia. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 14(2), pp.99-110. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.14.2.2022.41-52
Parni, B. Prianto, E. Hasbi, M. dan Hendrizal, A. (2020). Pengembangan budidaya kepiting bakau (Scylla sp) sistem silvofishery untuk melestarikan hutan bakau di kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 12(2), pp.101-108. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.12.2.2020.101-108
Rosmawati, R. Hamka, E. Asis, P.H. Hamzah, N. dan Halim, H. (2022). Pendampingan Kelompok Mitra Budidaya Kepiting Bakau Desa Eelahaji Menuju Kemandirian Ekonomi. MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), pp.152-165. DOI: https://doi.org/10.32529/tano.v5i2.1364
Fardiyah, V.I. Tantu, A.G. dan Mulyani, S. (2021). Analisis Usaha Budidaya Kepiting Bakau Untuk Meningkatkan Pendapatan Pembudidaya Tambak Di Kabupaten Pangkep. Journal of Aquaculture and Environment, 3(2), pp.34-40. DOI: https://doi.org/10.35965/jae.v3i2.1069
Sihsubekti, S. dan Fidhiani, D.D. (2021). Identifikasi nilai sikap masyarakat terhadap pengembangan potensi budidaya kepiting bakau (Scylla serrata) di desa Sumberwaru kecamatan Banyuputih kabupaten Situbondo. AGROMIX, 12(1), pp.47-54. DOI: https://doi.org/10.35891/agx.v12i1.2429.
Katiandagho, B. (2014). Analisis fluktuasi parameter kualitas air terhadap aktifitas molting kepiting bakau (Scylla sp). Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 7(2), pp.21-25. DOI: https://doi.org/10.29239/j.agrikan.7.2.21-25
Rosmawati, E.H. Asis, P.H. Hamzah, N. dan Halim, M. (2021). Pemberdayaan Kelompok Nelayan Menuju Desa Eelahaji Sebagai Sentra Kepiting Bakau. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI, 5(1), pp.116-129. DOI: https://doi.org/10.35326/pkm.v5i1.866.